Investasi tanah telah lama dianggap sebagai salah satu cara paling aman dan menguntungkan untuk menumbuhkan kekayaan. Dibandingkan jenis investasi lain seperti saham, obligasi, atau deposito, tanah menawarkan stabilitas nilai yang relatif lebih terjaga. Meski memerlukan modal awal yang cukup besar, banyak orang percaya bahwa tanah adalah “aset diam” yang keuntungannya bisa dirasakan dalam jangka panjang. Lalu, mengapa tanah menjadi incaran para investor, termasuk mereka yang baru memulai?
Tanah Aset Bernilai yang Tidak Bisa Direplikasi
Salah satu keunggulan utama tanah adalah sifatnya yang terbatas. Jumlah lahan di dunia tidak akan bertambah, sementara kebutuhan manusia untuk tempat tinggal, usaha, dan pembangunan terus meningkat. Prinsip sederhana ini membuat harga tanah hampir selalu mengalami kenaikan seiring waktu, terutama di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata kenaikan harga tanah di Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai 10-15% per tahun, tergantung wilayah. Di kota-kota besar, kenaikan ini bisa lebih tinggi, terutama jika ada pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, atau kawasan industri baru. Selain itu, tanah tidak membutuhkan perawatan intensif seperti bangunan. Tidak ada biaya renovasi atau risiko kerusakan bangunan, sehingga investor cukup menjaga status kepemilikan dan memastikan lahan tetap aman dari penyerobotan atau penggunaan ilegal.
Lokasi Menentukan Keuntungan
Dalam investasi tanah, lokasi adalah segalanya. Tanah di kawasan berkembang atau dekat dengan fasilitas umum cenderung memiliki kenaikan nilai lebih cepat. Misalnya, tanah yang awalnya dibeli di pinggiran kota, dalam 5-10 tahun bisa menjadi lahan potensial jika daerah tersebut berubah menjadi kawasan perumahan atau komersial.
Investor pemula disarankan melakukan riset kecil sebelum membeli. Cek rencana tata ruang wilayah (RTRW) di kantor pemerintah setempat, perhatikan apakah ada rencana pembangunan infrastruktur, dan amati perkembangan lingkungan sekitar. Jangan mudah tergiur harga murah jika tanah berada di lokasi rawan bencana atau sulit diakses.
Manfaatkan Tanah Sebelum Dijual
Sambil menunggu kenaikan harga, tanah kosong juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan pasif. Misalnya, disewakan sebagai lahan parkir, tempat usaha kecil, atau lahan pertanian. Jika lokasinya strategis, lahan tersebut bahkan bisa disewakan untuk gudang sementara atau event tertentu.
Pendapatan sewa ini bisa membantu menutup biaya pajak bumi dan bangunan (PBB) tahunan serta menjaga tanah tetap produktif. Selain itu, lahan yang dimanfaatkan secara aktif cenderung lebih aman dari risiko dikuasai pihak lain.
Waspadai Tantangan Investasi Tanah
Meski tergolong investasi aman, tanah juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah likuiditas rendah. Menjual tanah tidak semudah menjual saham atau emas prosesnya bisa memakan waktu lama, tergantung permintaan pasar. Oleh karena itu, investasi tanah lebih cocok untuk mereka yang sabar dan tidak membutuhkan dana cepat. Selain itu, masalah legalitas sering terjadi jika tidak dicek dengan baik. Pastikan tanah memiliki sertifikat hak milik (SHM) dan bebas dari sengketa. Hindari membeli tanah hanya berdasarkan surat girik atau akta jual beli tanpa sertifikat resmi, karena rawan masalah di kemudian hari.
Jadi, investasi tanah merupakan pilihan tepat bagi pemula yang ingin membangun portofolio jangka panjang dengan risiko minim. Dengan memilih lokasi strategis, memanfaatkan lahan secara produktif, dan memastikan aspek legalitas, investasi tanah bisa memberikan keuntungan signifikan seiring waktu. Meski hasilnya tidak instan, tanah tetap menjadi aset yang nilainya cenderung naik dan tidak tergerus inflasi.
Bagi Anda yang ingin memulai investasi tanah, mulailah dengan riset sederhana, konsultasi dengan ahli, dan pastikan semua dokumen kepemilikan aman. Dengan langkah tepat, investasi ini bisa menjadi salah satu pondasi keuangan Anda di masa depan.
Telp/Whatsapp: 081332000720 – 085731655000 (Tamyis)
Website: rumahidamanminimalis.com
Alamat: Jl. Rungkut Harapan blok I-29 / (60293)