Remaja yang viral di Youtube, TV dan instagram, mulai umur 10 tahun (kelas 3 SD) sudah rajin menata sandal di Masjid As-Saadah, Desa Palasari, Subang, Ciater Jawa Barat.
Hingga sekarang umur 17 tahun, ia masih tetap rajin, menata sandal ketika waktu Dhuhur, Ashar, dan Maghrib di hari Jumat – Sabtu – Ahad.
Sedangkan waktu-waktu lainnya, mulai Senin – Kamis, ia masih sekolah di SMU.
Berkat Raja yang viral, masjid megah berkubah biru, yang ternyata di bangun ayahandanya itu juga menjadi lebih ramai dari sebelumnya.
Raja, yang nama aslinya Fakhraj Fatulloh Suleiman menyambut para tamu-tamunya dengan sangat sopan, dengan senang hati, dan tulus ikhlas.
“Tamu hotel saja di sambut receptionist dengan lembut dan ramah, masak tamu Allah ga ada yang menyambutnya,” katanya.
Padahal Raja ini, tergolong orang yang cukup berada (ini hanya sekedar titipan Allah, sambungnya sambil menutupi keberadaannya).
Orang tua Raja punya hotel, masjid, dan bisnis-bisnis lainnya, namun Raja masih mau berjualan kresek, kadang-kadang juga jualan ikan dalam plastik yang di jual di halaman masjid.
Raja yang sangat rendah hati, masih tetap saja rajin menata sandal, kadang juga mencuci bus rombongan jamaah, yang singgah di masjid, yang tidak jarang masih ada sisa muntahan penumpang.
Walau ia sudah mempunyai bisnis cafe Himas Coffee, di Ciater dan mempunyai usaha ternak lele, yang omsetnya sudah milliaran, yang keuntungannya sebagian besar di sumbangkannya ke panti asuhan.
Inspirasi dari Raja, remaja millenial yang tidak saja teori, melainkan contoh langsung praktek, ada pembelajaran indah yang selalu ia lakukan sendiri, baik budi pekertinya, adabnya, kerendahan hatinya, dan sopan santunnya.
Raja selalu rajin merapikan sandal pengunjung masjid, di tata dengan rapi di rak sandal, dan menyambut tamu-tamu Allah yang hendak sholat, dengah sangat ramah.
“Karena di akhirat nanti ia tidak akan bisa lagi merapikan sandal,” pungkasnya.