KENAPA HARGA MINYAK GORENG MAHAL
Tingginya harga minyak goreng di pasaran domestik selama ini, ternyata tidak hanya dipicu oleh langkanya pasokan minyak sawit atau naiknya harga CPO (Crude Palm Oil) saja, melainkan kelangkaan tersebut juga disebabkan oleh melonjaknya harga minyak goreng international yang naik cukup signifikan.
Selain faktor tersebut diatas, kenapa minyak goreng melambung tinggi karena gagalnya panen, atau turunnya panen sawit pada semester ini.
Sehingga supplai CPO menjadi terbatas, akhirnya menyebabkan gangguan pada produksi minyak goreng.
Selain itu, yang menyebabkan harga minyak goreng naik tinggi adalah adanya kenaikan permintaan CPO untuk kebutuhan industri biodesel seiring dengan kebijakan penerapan B-30.
Apakah kebijakan B-30 itu? Akan di bahas pada artikel lainnya.
Penyebab lainnya, yakni gangguan distribusi oleh penyebab adanya pandemi c0v1d i9 ini, dan juga akibat berkurang/langkanya jumlah kontainer dunia, saat ini.
Penyebab lainnya yakni, terhambatnya pasokan dari distributor ke agen atau penjual eceran, belum lagi di tambah ulah spekulan atau pengepul yang tidak bertanggung jawab, atau hanya ingin mencari keuntungan disaat barang langka, dan membuat harga sendiri di tengah kesulitan masyarakat.
Saat ini, minyak goreng sedang di perhatikan secara khusus oleh pemerintah, dengan akan di gelontorkannya minyak goreng murah, untuk menekan harga yang sudah terlanjur naik di tengah masyarakat.
Dalam bulan Maret ini, pemerintah telah memutar otak, untuk menjaga pemenuhan kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau.
Hingga saat ini, pemerintah menetapkan harga (HET) harga eceran tertinggi untuk kemasan premium pada angka Rp.14.000,- untuk kemasan sederhana Rp.13.500 dan untuk minyak curah dengan harga Rp.11.500.